Punya kawan yang berprofesi sebagai guru, seringkali membuat saya harus menyesuaikan jadwal nongkrong dengan kalender akademik yang mereka punya. Termasuk untuk libur sekolah di pertengahan tahun ini. Jujur, gak terlalu sulit buat saya sebagai pekerja nomaden untuk tetap bisa kumpul bermain dengan mereka. Simpelnya, "gue ngikutin kalian aja".
Dua kawan saya ini sama-sama pengajar, Cibul guru SD dan Vita seorang guru SMK. Masing-masing sudah punya agenda untuk mengisi waktu liburan sekolah. Cibul rencana pergi ke Malang menemui adiknya yang kuliah di sana, sementara Vita ingin pergi ke Jogja mengikuti baking class (sebelum saya tahu alasannya, ini paling gak make sense jauh-jauh ke Jogja cuma buat belajar bikin kue).
Sebelumnya, wacana jalan-jalan bareng mereka memang sudah ada, tapi belum pernah kesampaian. Nah, jadilah momen libur sekolah kali ini yang sangat memungkinkan untuk direalisasikan rencana tersebut.
"Ayo ke Jogja", ucap Vita dalam chat WA-nya malam itu.
"Ayok dah", tiba-tiba saya menimpali pesan Vita itu dengan asbun. Padahal saya cuma basa-basi aja, jujur, paling gak jadi lagi😄.
Ternyata, beneran jadi.
Bukan sekadar wacana, kali ini perjalanan ke Jogja kami beneran terealisasi. Menyiapkan itinerary, survei penginapan yang murah-murah, semua kami siapkan dengan serba mendadak.
Bersua dengan kawan lama
Sebetulnya selain jalan-jalan, tujuan utama kami ke Jogja juga karena ingin menemui salah satu kawan lama kami sejak SMA, Budi namanya. Ups, sekarang panggil beliau Pak Budi, ya (maklum sekarang sudah jadi guru, sungkan manggil bad bud bad bud).
Lama tak jumpa, Budi justru sudah mem-branding dirinya sebagai Pak Nugi di sekolahnya. Gak ada yang berubah dari beliau, cuma keliatan lebih banyak brewokan saja.
Bersyukur dan merasa sangat senang bisa ketemu kawan lama yang mungkin setelah belasan tahun kami lulus SMA dan gak pernah ketemu lagi.
Sekian jam kami nongkrong, saling bertukar kabar, cerita, nostalgia masa-masa sekolah dulu, happy betul rasanya. Melalui pertemuan ini, meski selalu ada momen-momen saling adu nasib "lo mah enak..." saya semakin menyadari bahwa setiap orang punya battlefield-nya masing-masing. Tapi harapan saya, semoga kalian selalu berbahagia dengan apa yang kalian jalani saat ini💖
Menemui kawan yang sudah lama tak berjumpa sepertinya menjadi salah satu bucketlist saya dalam waktu beberapa waktu ke depan (mumpung masih single dan bebas kemana-mana). Toh, jalin silaturahmi juga membuka banyak pintu-pintu rezeki, bukan?
-jurnaldhena
0 comments